Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia

Hubungan Tingkat Pendidikan, Akses Informasi dan Dukungan Kader dengan Perilaku Pemeriksaan IVA Pada Wanita Usia Subur (WUS) Novi Fitriani; Merisa Riski; Putu Lusita; Nati Indriani
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 11 No 2 (2021): Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.401 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v11i2.270

Abstract

Kanker serviks dapat dicegah dengan melakukan deteksi dini, salah satunya dengan pemeriksaan IVA. Namun cakupan pemeriksaan IVA di Puskesmas Taman Bacaan masih sangat rendah yaitu 1,74%. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan, akses informasi, dan dukungan kader dengan perilaku pemeriksaan IVA. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah wanita usia subur yang sudah menikah yaitu sebanyak50 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara non random sampling dengan teknik accidental sampling. Instrumen penelitian adalah kuesioner.Perilaku pemeriksaan IVA masih rendah (26%). Hasil analisa bivariat derajat kepercayaan (CI) 95% didapatkan hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan (p value= 0,023), akses informasi (pvalue = 0,000), dan dukungan kader (p value= 0,000) dengan perilaku pemeriksaan IVA. Faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku pemeriksaan IVA adalah dukungan kader dengan nilai OR yaitu 57,600. Artinya Wanita Usia Subur (WUS) yang mendapat dukungan kader mempunyai resiko 57,600 kali untuk melakukan pemeriksaan IVA. Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan, akses informasi dan dukungan kader dengan perilaku pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) pada Wanita Usia Subur (WUS) di Puskesmas Taman Bacaan tahun 2021. Disarankan kepada tenaga kesehatan untuk rutin melakukan penyuluhan dan pelatihan kepada kader tentang pemeriksaan IVA.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Abortus Pipin Karlensi; Siti Aisyah; Merisa Riski
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 13 No 1 (2023): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.654 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v13i1.358

Abstract

Abortus merupakan pengeluaran hasil konsepsi yang terjadi pada umur kehamilan kurang 20 minggu dan berat janin ≤ 500 gram. Dampak dari abortus jika tidak mendapatkan penanganan langsung yang cepat dan tepat akan menambah angka kematian ibu. Tujuan penelitian diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian abortus. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan survey cross sectional. Penelitian dilakukan bulan Januari tahun 2021 di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilannya di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang pada bulan Januari tahun 2021, yang berjumlah 718 orang. Sampel pada penelitian ini adalah sebagian ibu hamil dengan usia kehamilan 0-6 bulan yang beresiko abortus yang datang memeriksakan kehamilannya di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang tahun 2021. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan sistematis random sampling dan di dapatkan sampel 88 responden. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder menggunakan ceklis dengan cara melihat dokumen Rekam Medis family folder ibu hamil yang mengalami kejadian abortus di RS Muhammadiyah Palembang pada Tahun 2021 yang kemudian di analisis menggunakan analisis univariat dan bivariate dengan uji Chi-Square. Hasil analisis Chi-Square ditemukan hasil ada hubungan paritas (pvalue = 0,040) dan umur ibu (pvalue = 0,036) dengan kejadian abortus, dan tidak ada hubungan jarak kehamilan (pvalue = 0, 059) dengan kejadian abortus. Diharapkan petugas kesehatan dapat memberikan edukasi kepada ibu hamil tentang kesehatan kehamilan, mencegah terjadinya abortus dan tanda bahaya dalam kehamilan.